Friday 30 October 2009

FIGHT, MY BEST BUDDIES! :)

Kawan,
tanpa hadirmu,
kering mataku,
kosong jiwaku,
habis suplai energiku

Kawan,
tak ada canda tawamu yang biasa
tak ada yang menggelitik hati ketika semangat layu
tak terjangkau pundak yang sepertinya selalu tak ingin lelah ketika tangis ini memecah
Mengapa harus ada pertemuan
jika harus berpisah?
Mengapa harus ada senyuman lebar
jika harus ditutup dengan air mata?

Kawan,
di mana pun kamu,
aku tak apa,
denganNya aku akan baik-baik saja

Biarlah dunia ini sepi
Ringankan langkah kakimu
Asalkan asa itu terus menyala
FIGHT, MY BEST BUDDIES! :)




~di saat benar-benar sepi~

Tuesday 27 October 2009

Kepada Mereka-yang-'Berwarna'-Cemerlang

Ya. Takjub. Setelah sekian tahun tak bertemu muka, kali ini saya kembali melihatnya, walau secara tak langsung. Berseri. Bayi dalam timangannya nampak sehat. Remaja (?) seumur kami jarang memang yang sudah berkeluarga. Namun ternyata ia berani mengambil 1 langkah lebih maju dari kami.

***

Ia cantik. Dan semakin cantik setelah berhijab. Inner beauty-nya seakan menguat & semakin menguat, walau hanya kesederhanaan yang tertangkap di mata setiap kawannya. Sosok wanita itu kembali hadir. Lama saya tak mendengar kabar darinya. Namun seperti dulu, ia tetap optimis. Dari kalimat-kalimat di statusnya terpancar semangat juang yang tinggi, keoptimisannya tak pernah kering bak air terjun di pegunungan. Ia selalu dinanti kehadirannya. Ketika ia 'menghilang', ia selalu dicari. Bagai penyejuk jiwa, itu yang tersirat di benak saya, juga di benak yang lainnya.

***

Mereka larut dalam diskusi panjang. Tak henti-henti. Semakin membaca, mereka semakin bingung. Namun itu bukan halangan. Semakin lama, semakin sayang bagi mereka untuk menghentikan diskusi tersebut. Demi sebuah 'cemara emas'.

***

Kawan-kawan,
hari ini kalian begitu cemerlang,
teruslah bersinar
jangan biarkan 'warna' itu pudar :)

Sunday 25 October 2009

Berpikir Positif vs Negatif

Saya dapat mengambil kesimpulan (menurut saya ) mengapa kita harus berpikir positif:

  1. Jika kita berpikiran buruk terhadap seseorang, kita bukanlah dia yg mengetahui segala isi hati, mengetahui segala aktivitasnya. Jadi janganlah sok tahu.
  2. Jika kita berpikiran buruk, takkan ada bantuan, pertolongan yg akan datang ke kita. Karna setiap pertolongan itu datang ke kita, bawaannya pasti mikir yg buruk-buruk terus.
  3. Berpikir positif akan meringankan beban diri kita sendiri & orang lain. Ibaratnya, ga penting lah nyimpen-nyimpen tomat di tas punggung kita sampai ia menjadi busuk (analogi dari prasangka buruk ). Mending dibuang aja ke tempat sampah, syukur-syukur dijadikan pupuk kompos (eh bisa kan? ). Karena, jika kita berpikir negatif, maka timbul lah 'atmosfir dingin' bahkan pemutusan hubungan silaturahim yg sebenarnya tak diperlukan, bahkan tak seharusnya terjadi.

Sayangnya zaman sekarang, banyak yg menyalahgunakan hati nurani seseorang yg naif itu untuk diperdaya. Orang-orang yg berpikir positif itu akhirnya banyak dimanfaatkan demi kesenangan pribadi/orang-orang tertentu.


Dan akibat di sisi lain, banyak orang terlanjur berpikir buruk kepada banyak hal yg ia hadapi, termasuk kepada orang-orang yg sebenarnya berniat tulus.


Yah namanya niat kan tidak ada yg tahu kecuali orang itu sendiri & Allah SWT.


Jadi?
Mau pilih berpikir positif atau berprasangka buruk?
Apa ada beberapa momen di mana harus memakai 'kacamata hitam', & juga memakai 'kacamata putih'?

Monday 19 October 2009

Tentang Cinta

Cinta emosional kawan,
membuat kita nyaman berada dalam lingkaran syaithan
mencecap banyak haq
tanpa berani mengambil kewajiban yang (harusnya) menjadi bayaran atasnya
maka ia hanya kan jadi bayang-bayang tanpa iman,
yang menunggu datangnya kekecewaan


Namun cinta rasional,
Ia peka. Ia gelisah. Ia tak nyaman dengan segala ketergantungan.
Ia takut pada Rabbnya.
Maka ia bergerak, berderap, melaju
melesat melebihi tenaga yang ia miliki
karna yang ia tahu hanya satu,
Di jalan cinta para pejuang,
kita belajar untuk bertanggungjawab atas setiap perasaan kita..




Sumber: note seorang ukhti

Sunday 11 October 2009

Ia Berada di Genggaman-Nya

Just found it from a novel, The Girls of Riyadh. Lil bit interested about it ('~')

Cinta adalah urusan hati. Manusia tidak punya kuasa di hadapannya. Hati berada di genggaman kedua tangan Tuhan yang dibolak-balik sesuai kehendak-Nya. Andai cinta bukan mutiara berharga, tidak akan mungkin para Nabi diutus sesuai zamannya. Rasulullah SAW telah menegaskan kenyataan ini: ketika api asmara mulai membara, tak ada yang bisa memadamkan kecuali nikah. Beliau bersabda, “Dua orang yang saling mencintai hendaknya segera menikah” (Ibnu Majah: 1847)

Hmmm.... *thinking*

Tuesday 6 October 2009

Kepada Mereka-yang-Menerima-Banyak-Do'a

Ketika undangan mendarat di tangan
Ketika lantunan do'a berkumandang
Ketika akad disahkan

Jangan lupa do'akan mereka
yg tengah berjuang demi setengah Dien itu
yg sedang labil hatinya
yg sibuk dengan hal-hal dunia
yg lelah menunggu digerogoti usia
yg terlanjur mencicip manisnya 'berbuka'
yg menikmati & mensyukuri manisnya berpuasa
bahkan yg lelah dengan cobaan yg seakan tak ada akhir

Barakallah...




~mulatooo
semoga bahagia. dunia. akhirat :)
051009

Sunday 4 October 2009

300909

Sore di hari Sabtu.

Ia tak lagi mengenang dirinya & sahabat-sahabatnya di kursi kebanggaan.
Ia tak lagi merebah di samping radio kesayangannya.
Ia tak lagi membayangkan sesosok wanita tua sedang meniup sumbu kompor di dapur.

Kali ini adalah bunyi asli, langsung dari sang peniup, entah dari mana asal suara itu. Bukan bunyi radio seperti yg biasa ia dengar. Bunyi saluang mengalun bersama angin yg berhembus perlahan, menyedihkan, bersamaan dengan terpampangnya hamparan batu bata yg rata dengan tanah, potongan-potongan tubuh di mana-mana, bahkan mungkin saja ada yg terkubur di bawah tanah yg ia dipijak.

Di hadapannya adalah tempat ia bertumbuh & bermain dulu, kini telah 'bersih' layaknya gurun yg tak berpenghuni, akibat goncangan dahsyat kiamat sughra. Cakrawala pun dapat tertangkap matanya. Pemandangan yg ia harapkan nihil. Tak ada amak, tak ada apak, tak ada konco, tak ada gedung SD di beberapa meter sekat rumah ia dulu itu.

Sabtu ini ia kembali tegap, matanya menyusuri setiap sudut kampung halaman yg telah sekian tahun tidak ia tapak. Pesan 140 karakter di ponsel pintarnya Rabu lalu membuatnya menekan banyak tombol penting. Namun apa daya, tak ada yg menjawab dari seberang sana.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat [2:214]

Matanya basah.
Sungguh, ia takkan lupakan hal ini.

Saluang kembali mengalun, namun makin lama makin samar, seakan putus asa menanti hal yg takkan pernah datang.

(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa [53:32]


Bundo, denai rindu dangan bundo. Manga gampo ni buek bundo pai sacapek ini?




~mulatooo
in memoriam to West Sumatra's earthquake & the victims
300909