Ya Allah...
Panas nian akhir-akhir ini. Di mana-mana. Ga di rumah, di kampus (yg ditambah dengan bonus NGANTUK + kuliah yg entah kenapa masih belum nyambung di otak. ARGH! ), pas jalan ke kantin yg super duper penuh perjuangan & peluh (karena jalannya berbukit ditemani siang hari yg terik), setelah mandi (yg biasanya habis diguyur air badan jadi sejuk banget, tapi akhir-akhir rasanya sama saja dengan ga mandi ). Intinya, efek global warming semakin terasa.
Siang ini, bagi yg mau bersauna gratis, ga perlu repot-repot lagi pergi ke salon. Cukup datang ke kelas masing-masing di kampus & rasakan ‘kesejukan’nya.
“Neraka lagi bocor ya??”
Hehehe, mungkin?
“Mestinya AC kelas diservis rutin donk”
Perkataan sang dosen membuka hati kami (baca: aku) yg selama ini cuma seneng sama dinginnya ruangan, tanpa memperdulikan ‘nyawa’ sang ‘penyelamat’ Walau sebenarnya AC itu membuat kita tambah dehidrasi.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARRRGGGGGHH PANASSSSS NIAAAAANNNNNN!!!”
Ucapan sangat klasik seorang teman namun sangat mewakili perasaan kami semua melengkapi istirahat seisi kelas dengan derita kekeringannya masing-masing.
“Panas?? Bukan karna cuaca jga sih... Tergantung amal dan ibadah jga kayaknya”
Weitttssss!!! Benarkah???
“Wah kalau yg kaya kami begini udah panas, apalagi yg pake jilbab cak kau donk Mul?”
Hihihi iya memang panas koq *jujur*. But, still YAQIN hingga akhir hayat:
lebih panasan di neraka getho lho!
Kalau ada angin berhembus sedikiiiiiiiiiiiitttttt aja saat berjalan kaki di tengah sengatan matahari, hmmm... rasanya? Subhanallah! Angin tersebut bakal mengibarkan baju panjang & membuat sejuknya ga ketulungan!
Fuuhhh... tampaknya kipas-kipas kondangan yg biasanya terabaikan di sudut-sudut rumah akan mulai dilirik & menjadi barang penting di dalam tas kita masing-masing.
Masya Allah...
Heuhhhh....
Panasnya...
Sampai kapan ya dunia akan 'merajuk' terus seperti ini?
270409; 15.49 WIB
~kota Mie Celor~
~kota Mie Celor~
No comments:
Post a Comment