Ingin mengeluarkan uneg-uneg sedikit, mumpung ini sepertinya bukan mimpi yg buruk, jadi ingin kuceritakan.
Akhir-akhir ini aku sering dengar MP3 permainan biola.
Ada Vanessa Mae dengan Contradanza-nya.
Ada juga Eine Kleine Nachtmusik K 525, tapi aku lupa ini dimainin sama Mozart atau Beethoven.
Terus juga ada Susumu Ueda dengan instrumental menyedihkannya 1 Litre of Tears, dorama Jepang yg pernah diputar di Indos**r.
Hiksss…. MP3nya keren-keren nian!!! Salut sama yg main! MP3-MP3 itu aku dapat dari seorang sahabat. Bagus2 banget mainnya. Pantas sahabatku itu jadi senang dengan musik klasik, musik yg juga kusukai, padahal tadinya ia tak suka.
Ok back to the mesin tik. Jadinya kemarin aku mimpi 2x, pas tidur siang & pas tidur malam.
Mimpi yg pertama ada hubungannya sama hobi akhir-ahir ini. Aku mimpi bermain biola, hmmm padahal aku ga bisa lho mainnya. Saat itu kebetulan ada teman yg bawa biola punya dia. Jadi aku pinjem deh itu biola.
Mainnya lagu apa?
Titanic!
Whoaaa… film ini punya backsound yg oke banget pas kapal super besar itu mau tenggelam di samudra yg super dingin, yaitu backsound permainan biola perpaduan 4-5 orang. Entah deh namanya apa, mungkin yg besar & harus didiriin di lantai itu namanya bass. Yg bisa disandar di pundak itu biolanya. Hmmm aku ga terlalu mahir & ga akrab dengan alat musik itu, tapi aku seneng sama musik-musik itu.
Mimpi yg kedua ga ada hubungannya sama main biola ataupun Titanic. Di mimpi yg ini ada aku yg ingin bepergian tapi entah lupa entah sengaja, aku malah ga izin sama orang-orang rumah. Perginya naik kereta api. Kereta apinya baaaggguuussssss banget! Kaya naik kereta api yg relnya ada di atas, kaya di TMII itu tuh. Dan aneehhhnnyaaa…… saat sampai di tempat tujuan, aku turun di pelabuhan kapal laut. Itu lho yg banyak jangkarnya & di mana-mana dikelilingi laut (ya iya lah!). Aneh… aneh… naik kereta api tahu-tahu kaya turun dari kapal laut.
Hmmm…. kalau ga salah saat itu tujuanku mau ke rumah teman, memang rumahnya agak jauh. Eh tau-tau malah ke rumah ortu aku (yg memang bener-bener di seberang samudra, haha lebaayyyy!). Dan aku bilang ke ortu, “maaf ma, aku ke rumah ga bilang-bilang sama kakek nenek (tempat aku tinggal sekarang)”. Hmmm ibuku memakluminya, koq bisa ya??? Dan di saat aku ingin pulang lagi ke kota tempat aku kuliah (kembali ke asal), tahu-tahu ada rombongan/orang-orang yg membawa keranda jenazah!
Apa??
Aku tertarik melihatnya, di dalamnya terdapat sebuah jenazah terbalut kain kafan, tapi bentuknya gepeng, melebar seperti keripik Palembang alias kemplang (yg udah pernah coba kemplang pasti tau gimana bentuknya. Gepeng & agak lebar gitu)!
Seperti di film-film misteri, keranda itu dibawa beberapa orang dengan mengucap “laa ilaaha illallah”, dengan rombongan orang lain yg mengikutinya. Dengan keingintahuan besar aku ikuti rombongan itu, sambil terengah-engah, kaya orang disuruh lari keliling lapangan kaya waktu sekolah dulu. Udah gitu telanjang kaki pula, jalannya di pinggir-pinggir petak sawah pula. Hmmmm film misteri di TV banget!
Tapi, ga sampai setengah perjalanan, entah dengan alasan apa aku menghentikan perjalananku mengikuti rombongan itu. Dan………….. lupa kelanjutannya apa.
Toweeenngggggg….
Masa ini gara-gara aku yg udah terlalu kangen sama ortu?
Hmmmm…..
Hmmmm… kalau dipikir-pikir sepertinya bukan mimpi buruk ya. Atau memang iya?
Hmmmm….
Entah itu mau mimpi apa, gimana akhir mimpinya, dll, yg jelas jangan lupa baca do’a sebelum & sesudah bangun tidur. Ingat, kematian bisa datang kapan aja. Dan mimpi yg kedua inilah yg membuatku sekali lagi ingat. Ingat bahwa kegemerlapan dunia itu sementara. Ingat apa-apa yg ada di dunia itu pasti kembali pada-Nya. Ingat kalau amal itu satu-satunya penyelamat kita di kubur sana. Ingat kalau wajah cantik, tubuh semampai, otak brilian, baju sutra terhalus, kemahiran bermain biola, ataupun sepatu yg lembut & chic ga bisa temenin kita saat itu.
So, mulailah kumpulkan amal sebanyak-banyaknya, mumpung belum waktunya *mengingatkan diri sendiri & kita semua*.
020609; 13.14 WIB
~kota Ampera~