Reaksi ketika seorang kawan SMA menelepon?
BAHAGIAAAAAAAA SANGAAAATTTT!!! X)
Sudah 1,5 tahun berlalu ga ketemu, nggak terkira seberapa besarnya rasa kangen yang 'menggurita' (halah!). Pertanyaan basi namun tetap jadi favorit lidah pun keluar,
"apa kabar kawan?"
Selama beberapa menit, kami saling bertukar pikiran, diskusi, berbicara via telepon. Juga berbicara tentang kuliah masing-masing. Sementara aku bercerita panjang lebar tentang kampusku yang terbagi menjadi 2 tempat, Aya banyak bercerita tentang suka-dukanya membedah marmut, yang beberapa jam lalu sang marmut masih berlari-lari ceria, tahu-tahu harus berakhir lunglai di meja praktikum. Hwaduuhhhh ^^i
Sekilas namun ada, terdengar perubahan pada dirinya. Dari suaranya. Jika dulu ada seorang perempuan yang tergila-gila sama bola, juga blak-blakan mengemukakan ide terhadap sesuatu hal yang dia jumpai, teringatlah semua pikiran orang-orang akan Aya, temanku ini =)
Namun sekarang? Ehmmm... suaranya jauuuuuhhhhhh lebih lembut daripada saat masa sekolah dulu. Pikirannya? Hmm jauh lebih bijak, tak terlalu berapi-api seperti masa sekolah dulu.
Ga disangka!
Aya yang dulu ternyata.......... jadi sedemikian lembutnya.......... Whoaaaaa.......
Dan alhamdulillah, aku tahu bahwa Aya jadi lebih dekat dengan Sang Rabb, dengan banyaknya ucapan menyebut nama-Nya. Terima kasih ya Allah Engkau telah lindungi kawanku ini =)
Karena sekolah kami dulu di kota metropolitan, namun sekarang kami, juga kawan-kawan lainnya, telah berpencar ke mana-mana. Dari penghujung Sumatra, hingga ke teluk Jawa Timur. Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara & Papua? Hmmm... belum ada kabar sih.
Di sela-sela pembicaraan tak lupa kami mengenang masa-masa SMA yang menyenangkan.
Aahh...
Ingin rasanya diri ini balik ke waktu itu. Waktu di mana di sekeliling kita banyak kawan (yang juga banyak kita cuekin ;P *sungguh aku mohon maaf ya, hehe*), eh setelah berpisah begitu lamanya ternyata malah rindu banget 1 sama lain gini, seperti sekarang ini. Kenapa ya koq bisa gitu sih? Hehehe =)
Semoga tali pertemanan ini takkan pernah putus, sampai kapan pun.
Tidak.
Tali persaudaraan sesama umat Nabi Muhammad SAW ini akan tetap lekat, seperti lekatnya perangko dengan amplop (hehe masih ada ya? =D).
Sama-sama berjuang menggali ilmu ya Aya. Di jalan-Nya.
~Aya, kira-kira ada ga yang berubah sama diri aku? ^^~
No comments:
Post a Comment