Memang sulit untuk menjadi 'engsel', si 'pemegang' pintu supaya ia nggak lari ke mana-mana. Mau tak mau harus bisa. Agar daun pintu tak pergi terlalu jauh dari dinding. Dan dinding dapat terus mengukir senyum saat bertatap muka dengan sang daun pintu..
Weh. Berat ya kalau harus nemplok sana nemplok sini pada waktu-waktu yang tak terduga
Diawali dari 1 masalah, ternyata efeknya bisa ke mana-mana, merugikan orang lain yang mungkin tak ada sangkut pautnya.
Ayolah, we ought to be tough! Mungkin ini uji kedewasaan ya. Ayo ayo, aku mau lihat siapa yang lebih dewasa di sini
Ya, saat ini aku hanya bisa menjadi 'engsel' yang menonton si dinding & si pintu..
Ada nggak ya pelajaran yang membahas kehebatan engsel? Wanna know what to do nih
~after a precious time chitchatting with best friend (;~
No comments:
Post a Comment