Wednesday, 11 February 2009

Hari Satu & Mon-ku di Kota Macet

Hmmm...

Akhirnya tangan ini tergerak lagi untuk mengetik sepatah dua patah kata, akhirnya keterusan ;D
Sudah lama nggak nulis. Ternyata benar. Nggak nulis itu salah 1 hal yg bikin stress rasanya nggak mau pergi =( Makanya mungkin kelesuan belakangan ini mungkin akibat dari kebiasaan buruk tsb, malas nulisss.

Heuh.

Baik, kucoba perlahan.

Belakangan ini hari2 yg kulalui memang berbeda dari keseharian, yg tadinya kupu-kupu alias kuliah-pulang-kuliah-pulang (bukan kuliah rapat =P) menjadi ba-ma-ja-pu-ti alias bangun-makan-jalan-pulang-tidur (ya ampyun maksa mode: on).

Hari Sabtu
hari pertama kakiku menjejak tanah Betawi, terasa angin yg cukup dingin membelai setelah aku keluar dari sebuah burung besi. Huahhh.... Langit sedikit mendung, tapi hatiku berkobar-kobar, menantikan apa saja yg akan jadi pemandangan baru, yg belum pernah kulihat di ibukota ini.

Minggu pagi,
kulalui dengan berkeliling di Stadion Senayan. Baru pertama kali aku ikut lari pagi di sini. Subhanallah, banyak juga ternyata (yg rajin olahraga) ga seperti aku ;P, hampir seperti Stadion Kuningan yg tiap Minggu pagi selalu diramaikan oleh murid2 sekolah + masyarakat umum berolahraga.

Di masing2 sudut dekat pintu-pintunya (ada 12 pintu) terdapat mahasiswa2 dari universitas2, lebih tepatnya lagi mahasiswa dari fakultas kedokteran. Mereka tampak sibuk melayani orang2 yg ingin dites tekanan darahnya, gula darahnya, asam uratnya, juga kolesterol bahkan trigliserida (hmmm... temannya kolesterol ). Semoga ada ide2 baru yg bisa diterapkan di TBM nanti.

Ada 1 hal yg menarik perhatianku. Di suatu sudutnya tampak seorang ibu2 duduk bersila, sedang memeluk anaknya dengan sangat erat. Kebetulan cuaca Minggu pagi saat itu lumayan dingin, yg terkadang disela dengan rintik lalu kembali berhenti, lalu gerimis lagi, dst. Di depan sang ibu itu terdapat kertas besar yg ada gambarnya, terhampar di semen tempat beliau duduk. Aku tak melihat dari dekat, tapi tampaknya seperti gambar2 patologi anatomi (jaringan2 patologis/diduga sakit yg dilihat dari mikroskop). Seseorang yg melihat lebih dekat mengatakan kalau si anak menderita kanker/radang jaringan otak, aku lupa.

Menarik perhatian & menggugah nurani memang. Tapi, aku tak begitu sreg dengan caranya. Menaruh gambar, tempat uang di depannya & duduk bersila menunggu pemberian orang-orang yg kasihan.

Aduhhh... Kenapa harus dengan cara begitu?

Banyak kondisi yg memaksakan diri seseorang untuk melakukan hal yg semestinya tidak terpuji, bahkan yg terlarang sekalipun. Dalam hal ini, kondisi yg mungkin memaksa sang ibu untuk mengemis (dengan memeluk anaknya yg wallahu 'alam ada kelainan di otak atau tidak) adalah kesulitan ekonomi, keadaan sang anak & harga diri sebagai seorang muslim.

Allah SWT nggak menyukai meminta-minta. Yg terbiasa meminta-minta akan membuat seseorang menjadi malas.

Samurah bin Jundub RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berkata, "Mengemis
adalah sebuah luka & seorang pengemis melukai wajahnya" (HR Abu Dawud)


Janganlah kita cepat menyerah kawan. Kita memang makhluk sosial yg tak bisa hidup tanpa orang lain, tapi bukan berarti kita tinggal duduk manis tak berbuat apa2 demi menyambung hidup & mendapat rezeki-Nya =(

Wallahu 'alam...




110209; 22.36 WIB
~Kamar, kota macet~

Saturday, 7 February 2009

Futur Syndrome

Uuuh...

Kenapa ya koq aku jadi futur syndrome gini? (".)
Rasa-rasanya semangat yg memacu segala hal yg mengarah ke kebaikan (?) jadi menghilang entah ke mana. Padahal dulu aku lumayan berminat melongok-longok ke buku-buku Islami (cie cie), buku yg menyejukkan hati, buku yg menjaga agar kita tak salah arah. Dengar beberapa murottal dari sahabatku pun rasanya sejukkkkkkkkkk banget!

Tapi sekarang?

Baru lihat sebuah buku Islami ajaaku sudah kepikiran untuk mencari buku lain,
yg lebih berhumor & membuat diri tertawa,
yg lebih berdekatan dengan bidangku alias buku kesehatan,
yg lebih mendukungku untuk belajar ilmu kesehatan,
yg bisa membuatku jadi anak yg lebih menguasai tema di setiap blog,
yg bisa membantuku mencapai nilai 'Cemara Emas'

Lagu-lagu indah entah kenapa lebih menarik di telinga daripada murottal yg masih berayat-ayat pendek itu...

Astaghfirullah...

Sampai kapan aku akan alami futur syndrome begini?

Spiritku, ke mana kamu pergi? X'O

Friday, 6 February 2009

[sms] Cantik Itu...?

Cantik wajah pada nur iman
Cantik tubuh pada mulianya akhlaq
Cantik lisan dari mulianya bicara
Cantik pikiran pada dalamnya ilmu
Cantik jiwa pada teguhnya taqwa
Cantik ruh pada semuanya

Ya Rabb yg memiliki kecantikan,
anugerahilah saudariku ini semua kecantikan itu

~sms dari seorang muslimah keren =)~

I'm Free Now, Alhamdulillah :D

Alhamdulillah...

Ujian blok 10 selesai juga.

Setelah berkutat sama SOCA yg bikin aku dkk berlomba-lomba dengan waktu 30 menit utk tulis presentasi & tambah down ketika tahu kalau dosennya adalah bu Xxx atau pak Yyy (hihihi... sensor :P),

Setelah capek-capek tungguin ujian OSCE hampir seharian yg ternyata lama ujiannya cuma setengah jam (udah nunggu lama tapi nilainya bikin ngambek rasanya nyesek kali ya? Dun wanna be like that X'O),

Setelah MCQ yg penjagaannya mantaaaabbbbsss, karena peraturan saat ujian tak seketat biasanya. Dari pindah tempat duduk sampai jangan ada yg berani toleh-toleh karena yg ditoleh maupun menoleh bakal dikasi nilai nol (SREMMMM!!! =O),

Libur yg dinanti-nanti setelah sekian lama akhirnya datang 'menjemput'.

Sekarang waktunya istirahat, dari setumpuk bahan2 kuliah yg kemarin rasa2nya ga tamat2 ^^
Sekarang waktunya refreshing...