Sunday 31 January 2010

Sebuah Do'a Untuk Wanita Pejuang

Kehilangan seseorang
menurutku itu krusial!

Tapi,,,
ia dapat menjadi kuat & tegar!
Ia pantas mendapat reward yang besar
ombak tak buat ia terlempar
malah terbentuk jiwa yang tak gentar
segala perjuangannya itu
mungkin banyak orang tak tahu

Apalah aku ini
sedikit saja sudah payah begini

Ya Allah,
hamba ingin jadi seperti dia
seorang yang tak kenal menyerah
walau hidup terasa terhilang arah

Mudahkan ia dapatkan indahnya hidayah-Mu
agar ia tahu,,
bagaimana kasih sayang-Mu
terhadap permata berharga bernama wanita itu
Aamiin...




~thumbs up for you, girl!~

Friday 22 January 2010

Rumah Sejuta Jiwa




Alhamdulillah, akhirnya momen yang ditunggu-tunggu kami di blok unik ini tercapai juga. Duhhh. Antara senang, deg-degan, takut, tapi penasaran. Ke mana lagi kalau bukan berkunjung ke Rumah Sakit Jiwa alias RSJ!

^_________^

Ada banyak sekali orang dengan gangguan jiwa berkeliaran di mana-mana setelah masuk lewat pintu rumah sakit. Entah sedang duduk-duduk di taman, di sepanjang lorong di rumah sakit yang berhubungan langsung dengan taman/dunia luar. Dan pasti mereka yang berkeliaran di mana saja itu akan mengejar kami yang sedang lewat, atau sekedar penasaran menarik-narik tas kami ada barang apa saja di dalamnya, dan meminta kami untuk tinggal di sana bersama mereka, selamanya...... Ohhhhh tidaaaaak!!!!!!! ~>_<~

Tapi.............. alhamdulillah, itu cuma sekelebat bayangan yang menakutkan saja! ^_^i Saat sampai & masuk ke rumah sakit, kami masih belum menemukan 1 pun orang gangguan jiwa.

Wow ^_^i

Aku & teman-teman dapat bernafas lega sejenak. Sempat berpindah-pindah ruangan untuk mendapatkan sedikit kuliah pengantar dari seorang dosen kami, akhirnya sampai juga di ruangan tetap kami untuk duduk. Aku dapat bangku urutan kedua dari terakhir, untungnya jarak tempat duduk tersebut tidak terlalu jauh untuk mendengar suara dosen yang akan memberi kuliah, sampai aku berbalik badan, melihat kawan-kawanku yang duduk di belakang &

...............

......

....

..

.

..


Di bagian paling belakang sekali ada... mereka....! Duduk di kursi yang merapat ke dinding di belakangnya O_o

Ya mereka. Penghuni rumah sakit luas nan hijau ini. Yang akan menjadi naracoba = probandus di ruangan kami ini.

O.... ow......... *gluk*

Kuliah dimulai dengan hening. Kuliah pertama-tama disampaikan oleh dokter Abdullah. Tiba saatnya seorang pasien diminta untuk maju ke depan (pasien 1 lagi ke ruangan lain tempat teman-teman kami berada). Dan seorang dosen kami bernama dokter Deddy, memeragakan bagaimana caranya mewawancarai seorang pasien dengan gangguan jiwa, apa saja yang dinilai, apa saja yang ditanyakan, dsb. Probandus tersebut memperkenalkan diri, beliau bernama pak Z. Kami mencocokkan gejala dengan apa yang kami baca. Di suatu waktu Pak Z sangat menghibur bahkan membuat kami kagum. Beliau senang bernyanyi "Hey Jude", juga dengan lengkap menyebutkan atlit-atlit olahraga luar negeri (kalau saya nggak salah ^^i). Hmmmmm jangan salah, pengetahuan seorang skizofrenia (keretakan jiwa; disharmoni antara proses berpikir, afek-emosi, psikomotor, kemauan) bisa saja melebihi pengetahuan kita-kita, walaupun mereka terdapat gangguan dalam hal kognitif/pikiran, emosinya. Salut! X) Jempooooll! d(^_^)b

Sesi pertanyaan pun dimulai, dibanjiri pertanyaan orang awam seperti "bagaimana, apakah mereka dijenguk oleh keluarganya?", sampai ke yang mendetail & agak aneh tapi tetap membuat penasaran seperti "bagaimana bisa gangguan jiwa itu menular tetapi praktisi kesehatan di sini tidak tertular?" ataupun "apakah hal-hal mistis seperti kesurupan setan/jin itu benar-benar ada?"

^^i

Dan sungguh mengagumkan. Bagaimana seorang skizofrenia di pinggir-pinggir jalan, yang mandi saja nggak usah dihitung pakai jari alias (hampir?) nggak pernah mandi atau nggak bisa mengurus dirinya sendiri; yang kesehariannya sering makan sampah, rumput; itu bisa bertahan hidup? Sedangkan manusia tanpa gangguan jiwa seperti kita saja mungkin sudah diare 3 hari akibat makan makanan yang tercemar. Dan inilah jawaban bijak dari dokter Deddy:

"Itulah. Betapa Maha Adilnya Sang Pencipta. Walau secara mental mereka memang lemah, tapi mereka diberi fisik & imun yang kuat"


Subhanallah. Itulah penjagaan spesial untuk mereka yang kurang bisa menjaga diri, kurang bisa mengurus diri mereka sendiri ketika terjadi apa-apa. Dengan segala keterbatasan fungsi luhur, fungsi luhur yang membuat manusia itu punya kelebihan dibanding makhluk-makhluk Sang Pencipta lainnya, Dia mudahkan mereka bertahan hidup dengan fisik & imun yang kuat. Subhanallah~x =')

Sesi pertanyaan kali ini sangat lama dibanding yang pernah ada, dan dilalui dengan cukup tenang. Setelah itu dokter Deddy mempersilahkan kami untuk berkeliling di RSJ. Kami dapat melakukan latihan tanya jawab dengan mereka. Aku & beberapa teman bersama-sama menuju bangsal pasien-pasien wanita, di bagian dalam rumah sakit tersebut yang ternyata masih sangaaaaaaaaaaaa~t luas sekali. Taman yang ada kehijauan, berwarna-warni oleh macam-macam bunga, membuat mata sejuk melihat ke arah manapun.

Saat di bangsal wanita, kami melihat lebih banyak lagi pasien. Ada yang gaduh gelisah, ngoceh sendiri, ada juga yang tenang, duduk adem ayem. Walau kami sempat takut, berkeringat banyak, kalau-kalau diserang ataupun terjadi hal-hal yang aneh sampai jadi gosip di antara sesama kawan kita -_____-i , lama-lama kami dapat berinteraksi lebih cair dengan mereka. Ada beberapa yang diam saja saat ditanya, namun ada juga yang riang gembira menjawab pertanyaan-pertanyaan kami. Ia ingin ke Jakarta suatu hari nanti dengan pesawat, begitu kata salah 1 dari mereka di bangsal wanita. Hmmmmm, benar-benar pengalaman yang tak terlupakan =)

Beberapa hal yang aku dapat dari kunjungan ke RSJ kemarin. Manusia memang tak menginginkan sakit, apalagi jika itu berupa gangguan jiwa, yang seringnya menimbulkan malu pada keluarga =( Terkadang, pasien-pasien tersebut memang lebih memilih untuk tinggal di RSJ dibanding kembali ke rumah mereka. Di rumah, mereka malah dikucilkan, bahkan tak dianggap. Di RSJ, mereka diperlakukan dengan baik. Mereka diberi tugas-tugas seperti pergi ke pasar, menyiapkan piring & gelas untuk makan siang, menyapu taman. RSJ membuat mereka hidup lebih tenang, karena tak ada yang tidak menginginkan mereka seperti di luar sana.

Walaupun begitu, mereka juga manusia. Mereka ada bukan berarti tanpa maksud. Kulihat, mereka membuat kita terpacu agar sadar, betapa berharganya hidup ini. Menjadi seseorang seutuhnya, tanpa gangguan berpikir maupun emosi, lancar beraktivitas dengan sesama. Menolong mereka akan menjadi ladang amal untuk yang mengurusnya, yang mengobatinya, yang membantu mereka dengan sepenuh hati untuk kembali sembuh, atau setidaknya berada di kondisi yang lebih baik walaupun tidak total.

Banyak jalan menuju Roma. Banyak ladang untuk berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Jika meluruskan niat & bersabar hanya untuk Sang Pencipta, insya Allah segalanya akan jadi ringan.

Bagi mereka, RSJ mungkin berarti rumah sejuta jiwa, rumah damai yang sebenarnya diinginkan mereka yang ingin hidup lapang. Mereka yang sering ditertawakan orang, diusir, juga tak dianggap.

Seketika itu juga, rasa takut perlahan terkikis. Aku senang pernah datang ke RSJ =)






230110; 01.45 WIB

ps: kepada dokter Abdullah, dokter Deddy, juga pak Z & para pasien yang telah terlibat,
terimakasih sudah banyak memberi pelajaran buat kami :)


gambar dari: http://www.daveluptoncarto

Satu-satunya...

Bidadari cantik...
Sayapmu boleh patah
Kakimu boleh lelah
Matamu boleh basah
Tapi kuharap semangatmu takkan kalah
Oleh harapan-harapan sepanjang galah

Bidadari cantik...
Tujulah Dia,
Sang Pencipta Cinta

Tujulah Dia,
Pembolak-balik hati manusia

Tujulah Dia,
Yang mendekati kita dengan berlari
saat kita berjalan mendekati-Nya

Tujulah Dia,
Satu-satunya yang abadi,
tak berawal...
tak berakhir...




~jangan bersedih :)~

Tuesday 19 January 2010

Angin...

Angin...
Apa yang telah kau sampaikan kepada mereka
di saat waktuku telah habis
menunggu sejuknya lambaianmu
seperti biasanya?

Wednesday 13 January 2010

Jika Hidup Hanyalah...

Jika memang hidup hanyalah....
Berpeluh keringat di siang hari
Merebahkan lelah di malam hari
Maka kupilih hidup menjadi kera
Hidup hanya bermalas-malasan

Jika memang hidup hanyalah....
Sekedar kenikmatan lidah dan perut
Maka kupilih hidup menjadi kambing
Semua terasa lezat olehku

Jika memang hidup hanyalah....
Memuaskan apa yang ada di bawah perut
Maka kupilih hidup menjadi kuda
Tak ada satu pun yang meragukan kejantanannya

Jika memang hidup hanyalah...
Berusaha menjadi penguasa
Maka kupilih hidup menjadi singa
Tak ada lawan tak ada takut

Tapi jika memang hidup sesederhana itu
Mengapa aku diciptakan sebagai manusia?




Oleh: InsanRaihan @Multiply

***

keinget pernah baca tulisan ini,
huks,
ayo ayo saling mengingatkan!

Man Jadda Wajada!

Sudah beberapa hari yang lalu saya habis menamati novel Negeri 5 Menara.
Keren!
Saya pengen coba tulis reviewnya tapi belum sempat-sempat ^^i
Semoga terealisasi secepatnya =D

Kalimat yang paling saya favoritkan:


Man jadda wajada!
Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil


Ridhoi jalan kami dalam meraih impian-impian kami ya Allah.
Aamiin =)

Ya, Aku Pernah


Akhirnya, berhasil kuungkapkan juga.


Aku pernah menjadi seorang yang omongannya nyelekit. Itu terjadi saat aku masih duduk di bangku SD. Dan hal tersebut sukses membuat seorang teman baikku sakit hati & lama-kelamaan teman-teman barengku juga ikut menjauhiku.


Sejak saat itu aku sempat merasakan masa-masa di mana aku benar-benar memperhatikan apa yang kuucap. Aku tak berani berbicara banyak, apalagi kalau apa yang aku bicarakan itu sama sekali tak aku mengerti. Sering aku (terlalu?) waswas, aku sering mengandai-andai saat aku mencoba mengungkapkan sesuatu (entah komentar, kritik, bahkan pembicaraan sehari-hari) bagaimana kalau aku menjadi orang yang menerima omonganku tersebut, apakah yang hal kukatakan cukup tidak membuat sakit atau sebaliknya. Bahkan sempat-sempatnya aku berpikir saat orang tersebut tidak memberikan feedback kepadaku, aku pikir dia marah, atau malas, dll dsb. Heuh, capek ya.

Mungkin apa yang kulakukan agak kelewatan, sampai aku (merasa) terlalu pasif dalam pergaulan. Tidak berani memulai sebelum mengetahui orang tersebut memang benar-benar mau berteman denganku. Bahkan aku berpikir, hingga saat ini aku hanya memiliki sangat sedikit teman yang sangat dekat sekali. Aku takut mengecewakan banyak orang. Aku takut memulai sebuah pertemanan, meskipun aku sangat merindukan sekali masa-masa pertemanan saat SD tersebut. Tertawa riang & lepas bersama kawan main, saling berkeluh kesah dengan sesama, menikmati masa-masa indah di sekolah dengan orang-orang yang terasa senasib sepenanggungan.


Saat melihat kedekatan antara teman-temanku, aku sering merasa iri. Mereka terlihat leluasa. Mereka dapat menjadi diri mereka yang sebenarnya saat sedang bersama-sama kawan dekat mereka. Mereka terkadang saling mengolok-olok, meledek-ledek & itu membuat pertemanan mereka semakin dekat. Padahal, kalau aku pikir, olokan itu sebenarnya bisa lho membuat orang yang diolok itu sakit hati. Tapi aku tidak menemukannya kesakithatian tersebut pada mereka-mereka. Terkadang ketakutan ini membuatku merasa seperti ada yang mengganjal dada, membuat sesak & ingin dikeluarkan. Tapi tidak tahu bagaimana caranya...


Sejak dulu aku sering melihat, beberapa dari mereka seperti terpaksa menjalankan pertemanan. Senasib sepenanggungan, padahal hal tersebut tidak mereka inginkan untuk dikerjakan. Mereka sebenarnya ingin melakukan A, suatu hal yang dianggap benar, tapi demi kebersamaan, walau hati mereka menolak, akhirnya kesemuanya melakukan B. Rasanya aku tidak bisa seperti itu...


Ketidakberanian tersebut kadang disalahartikan beberapa orang menjadi suatu pengkotak-kotakkan, memilih-milih teman & kurang mau menerima yang lain. Sungguh, bukan begitu maksudku selama ini. Aku memang senang/mendambakan sekali hal yang bernama keakraban, kedekatan, persaudaraan dengan sesama. Tapi aku merasa takut untuk berada lebih jauh dari pertemanan biasa. Semakin dekat pertemanan itu, semakin besar pula kekecawaan yang mungkin akan timbul.


Kembali ke teman masa SD tadi. Aku sudah pernah meminta maaf kepadanya, walau aku kadang merasa rasa maaf itu nggak sebanding dengan kesalahan yang aku buat ke dia, tidak sebanding dengan luka yang ia dapatkan gara-gara lidah tak terkontrol ini. Tapi aku patut bersyukur, kalau tidak ada kejadian itu, mungkin mulut yang jumlahnya cuma 1 ini akan lebih banyak bekerja & menghasilkan lebih banyak korban lagi (baik yang terlihat maupun yang terselubung) daripada telinga yang jumlahnya ada 2 ini.


Alhamdulillah.
Makasih kawanku, RDa, buat semuanya. Maafkan aku ya.

ya Allah, berikanlah diriku pertemanan yang indah. izinkan aku kembali merasakan indahnya kebersamaan itu, tanpa ada paksaan dari masing-masing orang...





~saat-saat bangkit dari keterpurukan~
ps: terimakasih sudah mau membaca sampai habis :DD

Sunday 3 January 2010

Rainbow Troops


Mr Harfan: All of you need bravery (or courage), strong will, and never want to give up to face any kind of challenge!


Hwaaaaaaaaaaa~


It's awesome!!!


First time finding this book in Gramedia (one of the book shop in Indonesia) when I hanged out with my closed friends on December 30th 2009, makes me so surprised. It was like I could feel the very berry great spirit from the photos of Ikal & Lintang who's riding the bicycle. I do love the front cover! X'D


By the way, I haven't ever read this book. But after seeing the Indonesia-version movie (if I am not mistaken) in September 2008 ago, I just wanna give 4 thumbs up *2 thumbs from you :D* to that movie (in original name) Laskar Pelangi! It is about an incredible story of Belitong children in Indonesia, who eagerly want to go to school although the distance from their houses is too far to be stepped. Thirty kilometres far from the elementary school in a village called Gantong, can't imagine how if we ought to walk like the distance of Jakarta-Bogor. Besides, some parents of them must work very hard in lead corporation (in Indonesia language: perusahaan timah) to get some money & keep their children can study at school.


Well, I don't know exactly how the detailed story in the book version is, because I haven't ever read it yet. But, after watching the heartwarming movie & knowing that Laskar Pelangi by Andrea Hirata is translated into an English version makes me think, you must read it. Just let your imagine having nice trip for getting lot of life lessons. Really! =D

Hiduplah dengan memberi sebanyak-banyaknya dan bukan menerima sebanyak-banyaknya!
(You live to give as many as you can, not to receive as many as you can.)

-Ikranagara as Pak Harfan-


Posting Pertama di Januari 2010

Hmmmm saya sempat terlupa kalau pergantian tahun Hijriyah & Masehi ternyata berdekatan. Pertanda bumi ini makin tua. Makin banyak tugas yang berdatangan. Makin banyak pula yang keinginan yang ingin tercapaikan ketika kalender tergantikan dengan yang baru.


Beberapa harapan yang tiba-tiba terlintas di awal Januari ini:


Makin banyak baca
Kuakui banyak buku-buku mengantri namun harus terlantar belakangan ini. Semoga bisa berhasil mencuri-curi waktu untuk lanjut kalap membaca, asal jangan kalap lupa belajar :D Pengennya sih bisa lebih rapi membagi waktu antara membaca buku non kuliah & buku kuliah. Apalagi kalau nanti nilai setiap blok selalu bagus walaupun di waktu yang sama juga membaca buku non kuliah yang sudah pada mengantri *untung nggak bisa ngomel ya yang ngantri-ngantri itu ^^i*, wuahhhhh mantap abis!

Makin rajin belajar
Makin banyak godaan seiring berjalannya zaman, teknologi makin canggih, bikin diri ingin melekat terus di dunia lain bernama internet ~_~ Blog, social networking, game, forum dengan reply-annya, dkk. Tahan diri, tahan diri...

Makin sehat walafiat
Dengan menyempatkan diri olahraga minimal 2-3x/minggu supaya badan fit. Seimbangkan diet antara sayur & daging. Ditambah buah.

Lebih banyak bersyukur
Banyak mereka yang punya cobaan lebih berat daripada kita. Bersyukur lah jalan yang paling tepat, karena hanya Dia yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk masing-masing hambaNya. Jangan ditunda-tunda! Alhamdulillah...

Lebih giat menulis
Kebiasaan buruk. Menulis masih berdasarkan mood. Huks -____- Semoga makin banyak menelurkan buah tangan yang bermanfaat, bukan sekedar tulisan tanpa isi...

Rajin untuk makin mendekat kepada-Nya
Pikirkan sendiri ^^


1... 2... 3...


Semoga keinginanku di atas tercapai, setidaknya mendekati.
Aamiin ^^