Wednesday, 20 June 2012

Sinar Pagi (Ini Bukan Koran)



Saya akui, mbak yang 1 ini (sebut saja mbak J) memang baik banget. Perawakan sedang, tidak gemuk tapi kurus pun tidak. Wajah biasa saja. Tapi senyumnya bersinar ke mana-mana. Belum pernah terlihat garis cemberut tersaji di wajahnya, sejauh yang pernah saya lihat. Agak jarang memang frekuensi pertemuan saya & mbak J. Saya rasa mbak J adalah salah 1 dari beberapa orang (sedikit ya? Nanti coba saya hitung dulu) yang, bisa disimpulkan, ga pandang gender, baik ke laki-laki ganteng maupun ke perempuan yang wajahnya pas-pasan.

Selama ini yang saya temuin kebanyakan orang itu pandang gender ya. Misalnya seorang perempuan bernama X giliran tidak sengaja berpapasan dengan Y si lelaki ganteng, langsung baiknya minta ampun, pasang senyum termanis sedunia. Di saat yang tidak terlalu lama waktunya, saat bertemu Z karena suatu hal yang perlu dibicarakan, perempuan yang wajahnya bisa dikatakan tidak cantik tapi jelek juga tidak, yahh langsung berbeda jauh. Dingin. Suram. Datar (kalau ga mau dibilang cemberut). Bawaannya X ini pengen cepat-cepat pergi & mempersingkat percakapan :D Hmm mungkin belum kenal lebih jauh aja kali ya. Sini coba saya kenalkan dulu siapa tau bisa bersahabat :D

Oke balik lagi ke mbak ini. Kesan saya pertama kali lihat, jelas biasa saja (kebiasaan manusia: judge a book from its cover -_-). Sempat tebersit prasangka kalau saya yang biasa-biasa saja seperti ini mungkin akan lebih diabaikan oleh mbak J. Tapi ternyata tidak! Bersama kedua teman saya (keduanya lelaki), kami bertiga banyak berdiskusi tentang pelajaran. Mbak J dengan sabar (& 1 hal yang ga pernah ketinggalan dia bawa: senyum. Ingat, S.E.N.Y.U.M) membimbing tanpa memberi perlakuan berbeda kepada masing-masing kami. Kejadian seperti ini langka euy. Sepertinya agak lebay ya, tapi saya takjub. Minimal bisa bernafas lega & rileks sebelum 'pembantaian' dari penguji dimulai. Saat berpapas di jalan pulang, mungkin ada suatu urusan yang membuat mbak J terengah-engah berlari, arah larinya menuju saya. Saat saya sapa pun, senyumnya ga hilang. Masih ada.

Ga banyak hal penting yang saya mau deskripsikan. Pokoknya mbak J ini keren. Begitulah seharusnya manusia. Ga seharusnya ada kesenjangan gender :D Oke memang alaminya wanita itu tertarik dengan pria, pria itu tertarik dengan wanita. Tapi saya sering muak dengan mereka yang belum apa-apa sudah berwajah jutek, dilihat dari jauh saja tampak seperti singa yang siap menerkam -_- Halo, lecek banget deh wajahnya, masih pagi neng :)

“Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu.” (HR. At-Tirmidzi)





Untuk mbak J: terima kasih untuk bimbingannya. 
Doa yang terbaik dari saya untuk mbak. 
Semoga senyum cerah seperti matahari yang baru terbit itu, 
senyum yang ga kenal pagi siang sore malam itu, terus ada.
You know, you ARE shiny just like your name.
Sukses! :)

No comments: