Wednesday, 19 November 2008

40 Harian? Hmmm...

“Teman-teman, nanti malam ada ngaji di rumah Xxx untuk 40 hari meninggalnya ayah Xxx”

Demikian pengumuman seorang teman di depan kelas di tengah keramaian, mumpung dosen belum datang mengajar. Yap, tepat 40 hari yang lalu temanku berduka, karena ayahnya telah ‘dipanggil’ oleh Yang Mahakuasa. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, aamiin.

Ingin aku datang, tapi jarak & alat transport sering (selalu?) jadi hambatan. Bagaimana ya? Belum pernah aku datang melayat, hmmm mungkin pernah 1x, tapi itu pun saat kecil, di saat aku belum mengerti apa-apa.

“40 harian itu maksudnyo apo Mul?” seorang teman yang cukup dekat denganku tiba-tiba bertanya. Dia seorang non Islam. “Cak ngedo’ake perjalanannyo e?”

Hening. Wah aku harus jawab apa ya? Sepengetahuanku sih, manusia meninggal itu sudah berada di sisi-Nya. Tak ada perjalanan yang harus dilalui, melewati berbagai rintangan agar dapat ‘sampai’ dengan selamat di suatu tempat yang indah di alam gaib sana, dll. Kalau ada perjalanan & di saat hari ke-40 kita mendo’akan perjalanan sang arwah, hmmm sejujurnya aku tak yakin. Seperti itu kah? Apakah itu hanya sekedar kebiasaan/budaya yang dilakukan masyarakat untuk menghormati keluarga yang ditinggalkan? Atau mungkinkah peringatan 40 hari itu adalah bid’ah?

“Wah aku takut salah ah, aku dak terlalu tau jugo Fe” kataku, mungkin sebagai pengakhiranku dalam pembicaraan itu, takut-takut memberi pengetahuan yang salah. Tahu-tahu malah memberi image jelek terhadap Islam, karena tak mengatakan sesuatu yang benar. Haruskah aku malu, yang tak bisa menjawab pertanyaan tentang agamanya sendiri?

“Jangan katakan apa yang engkau ketahui, tetapi ketahuilah apa yang engkau akan katakan” (sms seorang kawan)

“Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya, hal itu tanpa mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun, dan barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan maka baginya dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, hal itu tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun” (HR Muslim 2647)


Hamba mohon ampun ya Allah, sungguh hamba-Mu masih minim pengetahuan mengenai agama-Mu yang penuh rahmat ini. =(

2 comments:

Anonymous said...

nisa, ketuanya prisya

heheheheeee

btw, 40 hari itu intinya mendoakan arwah sang almarhum, sebab selama 40 hari sebelumnya, arwah almarhum masih berada di dekat kita.

selepas 40 hari, arwah nya benar-benar "diikat" di sisi-Nya.
kata kakek arin gitu. ehehehehee

Nisa moeL said...

Alhamdulillah deh Rin, bagus2 ^^

Hmmm gitu ya =( Soalnya bahaya juga nih, kadang ada budaya yg jelas2 ga ada dalam ajaran Islam. Namun, ntar banyak yg bilang aneh kalau kita ga ikuti budaya tsb.

Let's search more!