Monday, 17 November 2008

Apa Kabar Adik-adikku?

Enam belas tahun telah berlalu. Saat itu tak terlalu kuingat wajah kalian. Maklum saja, apa sih yang tersisa di ingatan seorang balita berumur 3 tahunan? Yang kuingat hanya kerumunan om & tante duduk-duduk di lantai beralaskan karpet di sekelilingku. Saat itu kalian ada di hadapanku. Diam. Hmmm aku tak tahu kenapa kalian di situ. Yang kutahu, aku tak ingin berlama-lama di sini. Aku nggak mengerti kenapa aku ikut duduk di dekat kalian? Kenapa orangtuaku terlihat suram? Kenapa mereka banyak sekali duduk-duduk mengelilingi kalian? Mengapa mereka berkomat-kamit?

Beberapa tahun kemudian aku mulai mengerti. Walau belum pernah ada ikatan batin layaknya mama kita & kalian, namun aku ingin ada itu di hatiku.

Ramadhan & Qadir. Bibirku belum pernah terucap untuk memanggil kalian untuk mengerjakan PR. Pikiranku belum pernah membayangkan bagaimana rupa kalian, 2 sosok lelaki kembar. Telingaku belum pernah mendengar kalian berteriak-teriak mendapat nilai bagus saat ujian berakhir. Mataku pun, seakan tak pernah ‘menyimpan’ kalian berdua di sudut ingatanku.

Seperti apa ya kalian sekarang ini?

Ganteng kah?

Pintar kah?

Bandel kah?

Sholeh kah?

Bagaimana kabar surga di sana? Titipkan kami tempat istirahat di sana ya.


~teruntuk Ramadhan & Qadir, istirahatlah kalian di sisi-Nya~

No comments: