Sunday, 25 October 2009

Berpikir Positif vs Negatif

Saya dapat mengambil kesimpulan (menurut saya ) mengapa kita harus berpikir positif:

  1. Jika kita berpikiran buruk terhadap seseorang, kita bukanlah dia yg mengetahui segala isi hati, mengetahui segala aktivitasnya. Jadi janganlah sok tahu.
  2. Jika kita berpikiran buruk, takkan ada bantuan, pertolongan yg akan datang ke kita. Karna setiap pertolongan itu datang ke kita, bawaannya pasti mikir yg buruk-buruk terus.
  3. Berpikir positif akan meringankan beban diri kita sendiri & orang lain. Ibaratnya, ga penting lah nyimpen-nyimpen tomat di tas punggung kita sampai ia menjadi busuk (analogi dari prasangka buruk ). Mending dibuang aja ke tempat sampah, syukur-syukur dijadikan pupuk kompos (eh bisa kan? ). Karena, jika kita berpikir negatif, maka timbul lah 'atmosfir dingin' bahkan pemutusan hubungan silaturahim yg sebenarnya tak diperlukan, bahkan tak seharusnya terjadi.

Sayangnya zaman sekarang, banyak yg menyalahgunakan hati nurani seseorang yg naif itu untuk diperdaya. Orang-orang yg berpikir positif itu akhirnya banyak dimanfaatkan demi kesenangan pribadi/orang-orang tertentu.


Dan akibat di sisi lain, banyak orang terlanjur berpikir buruk kepada banyak hal yg ia hadapi, termasuk kepada orang-orang yg sebenarnya berniat tulus.


Yah namanya niat kan tidak ada yg tahu kecuali orang itu sendiri & Allah SWT.


Jadi?
Mau pilih berpikir positif atau berprasangka buruk?
Apa ada beberapa momen di mana harus memakai 'kacamata hitam', & juga memakai 'kacamata putih'?

No comments: